Fungsi cara, dan contoh hewan beradaptasi pada lingkungan sekitar. Setiap makhluk hidup telah dibekali kemampuan beradaptasi oleh tuhan. Unta adalah salah satu spesies hewan yang mampu hidup dengan baik di padang gurun yang sangat tandus. 3) ciri khusus cicak lainnya yaitu memutuskan ekornya.
Postingan ini membahas tentang binatang-binatang yang beradaptasi secara menakjubkan dengan lingkungan gurun ...1. African BullfrogJarang seekor katak yang bisa berkembang di padang pasir dan bahkan dataran tinggi dengan ketinggian kaki. Katak terbesar kedua di benua Afrika, African bullfrog ini telah menemukan cara untuk mengalahkan panas. Selama cuaca panas, kering, bullfrog dapat menggali ke dalam tanah dan melakukan estivasi semacam hibernasi. Mereka mengelupaskan kulit untuk membentuk kepompong sehingga menahan kelembaban tubuh dan menyerap air yang disimpan di dalam kandung kemih. Bullfrog dapat berestivasi untuk jangka waktu yang lama - bahkan lebih dari satu tahun - dan dapat bertahan meskipun kehilangan sebanyak 38% dari berat tubuhnya. Ketika hujan tiba, bullfrog Afrika ini kembali ke permukaan untuk makan dan berkembang biak. katak ini dapat makan apa saja cukup kecil untuk muat di mulutnya, dari unggas, hewan pengerat hingga katak lainnya. 2. Costa's Hummingbird Burung kecil hummingbird costa ini dapat ditemukan di Sonora dan gurun Mojave. Spesies ini adalah yang spesies hummingbird yang hidup di habitat padang pasir. Burung kecil ini dapat menghindari panas di hari-hari terpanas di musim panas dengan bersembunyi ke semak belukar. Sementara itu, ketika suhu di malam hari menurun, hummingbird memasuki keadaan mati suri, memperlambat denyut jantung dari yang biasanya 500-900 denyut per menit menjadi 50 denyut per menit, menghemat energi. Ia mendapat semua air yang dibutuhkan dari nektar dan serangga yang mereka makan, meskipun tidak mereka akan minum seteguk juga ketika sumber air tersedia. 3. Sand Cat Kucing kecil ini meskipun terlihat manis dan lucu, namun namun memiliki kemampuan untuk hidup di padang pasir. Ditemukan di Afrika utara dan Asia tengah dan barat daya, ini adalah satu-satunya felid yang hidup di habitat padang pasir. Telinga besarnya dan ditetapkan rendah, yang membantu melindungi dari pasir yang tertiup angin serta meningkatkan kemampuannya untuk mencari mangsa yang bersembunyi di bawah pasir. Kakinya yang berbulu tebal membantunya mengatasi ekstremnya suhu padang pasir yang panas pada siang hari dan dingin pada malam hari. Memang, kucing pasir ini dapat mentolerir suhu dari dibawah titik beku pada 23 derajat Fereinheit hingga suhu di hari panas yang sekitar 126 derajat Ferinheit. Untuk menghindari suhu ekstrim, kucing pasir menghuni liang, yang ditinggalkan oleh rubah atau tikus. Mereka aktif pada siang hari di musim dingin dan aktif di malam hari selama musim panas. 4. Arabian oryx Sangat aneh untuk memikirkan mamalia besar yang mampu hidup dalam kondisi padang pasir yang sangat panas, tapi Arabian oryx menunjukkan bahwa mereka mampu. Herbivora ini memiliki bulu putih untuk memantulkan sinar matahari hari, sementara bulu kakinya yang gelap membantu menyerap panas selama suhu gurun dingin. Oryx ini dapat mengetahui hujan dari jarak jauh sehingga dapat menemukan rumput segar dan tanaman, dan bahkan akan makan akar ketika tidak ada vegetasi hijau lain yang tersedia. Mereka makan saat fajar dan sore hari, beristirahat di daerah berbayang selama panas tengah hari. Adapun air, Arabian oryx bisa hidup berhari-hari, dan kadang-kadang bahkan berminggu-minggu tanpa minum air dengan jumlah yang signifikan, mereka mendapat air yang cukup dari embun yang terbentuk pada tanaman yang mereka makan atau dari kadar air tanaman itu sendiri. 5. Serigala Arab Serigala Arab adalah subspesies serigala abu-abu yang telah beradaptasi untuk hidup dalam kondisi yang keras. Serigala ini bisanya memiliki berat hingga 40-pound dan memiliki 'mantel bulu' panjang di musim dingin untuk melindunginya melawan suhu yang sangat dingin, dan sementara di musim panas memiliki 'mantel bulu' yang pendek. Bulu yang panjang tetap ada disepanjang punggung mereka untuk melindungi mereka terhadap panas matahari. Ia juga memiliki telinga ekstra besar untuk membantu menyebarkan panas tubuh. Untuk menghindari panas di hari yang paling panas, serigala arab akan menggali sarangnya dan beristirahat di tempat teduh. Untuk memastikan ia menemukan cukup untuk makan, serigala Arab biasanya menjalani kehidupan soliter kecuali selama musim kawin atau ketika makanan mudah ditemukan. Bahkan kemudian, mereka hanya hidup berpasangan atau keluarga dengan 3-4 serigala kecil. Mangsa kecil mereka dari hewan-hewan kecil seperti burung kecil, reptil dan kelinci hingga hewan yang lebih besar seperti rusa dan ibex. Tapi serigala arab tidak bisa sepenuhnya hidup tanpa air, sehingga mereka biasanya berada pada dataran kerikil dan pinggiran padang pasir. 6. Hedgehog GurunSalah satu penghuni lucu dari gurun adalah landak gurun, ditemukan di Afrika dan Timur Tengah. Beradaptasi untuk hidup di padang pasir dan belukar kering, spesies landak ini adalah salah satu yang terkecil, dengan panjangnya yang hanya mencapai antara 6-11 inci. Mereka bertahan dari panas dengan tinggal di liang dan berburu pada malam hari. Landak ini memakan segala sesuatu dari serangga hingga telur burung, ular dan kalajengking. Dengan mendapatkan cairan dari mangsanya, ia dapat bertahan untuk jangka waktu yang lama tanpa air. 7. Jerboa Makhluk yang seperti kanguru kecil ini adalah Jerboa, tikus asli yang menghuni Afrika Utara, Cina dan Mongolia. Spesies Jerboa dapat ditemukan dari Sahara, gurun terpanas di dunia, hingga Gobi, salah satu gurun terdingin di dunia. Di kedua gurun ekstrim itu, kita dapat menemukan anggota keluarga Jerboa menggali di bawah tanah. Dengan menggunakan sistem menggali, Jerboa dapat menghindari panas atau dingin yang ekstrim. Lengan pendek dan kaki belakang yang kuat yang dibuat untuk menggali, dan memiliki lipatan kulit yang dapat menutup lubang hidung mereka terhadap pasir, serta rambut khusus untuk menjaga pasir agar tidak ke telinga. Kaki belakang mereka yang panjang juga dibuat untuk berjalan cepat dengan menggunakan energi minimum. Jerboa bisa mendapatkan semua air yang mereka butuhkan dari vegetasi dan serangga yang mereka makan. Bahkan, dalam penelitian laboratorium, Jerboas dapat bertahan hidup hanya dari biji kering sampai tiga tahun. 8. Sonoran Pronghorn Pronghorn, hewan darat tercepat di Amerika Utara, dapat ditemukan di seluruh benua. Namun, Sonoran pronghorn telah beradaptasi untuk hidup di lingkungan yang sangat sulit. Sonoran pronghorn dapat makan dan mencerna tanaman yang herbivora lainnya tidak akan menyentuhnya, termasuk rumput padang pasir kering dan bahkan kaktus. Memiliki gigi dengan mahkota yang tinggi untuk menangani makanan abrasif, dan empat bagian perut yang mengekstrak nutrisi sebanyak mungkin. Rambutnya yang berongga memerangkap panas yang kemudian digunakan untuk melindungi melawan suhu malam yang dingin, tetapi mereka juga dapat melepaskan panas yang terperangkap di rambut agar mendinginkan mereka pada hari-hari panas. Meskipun telah diadaptasi dengan luar biasa untuk hidup dilingkungan gurun, namun panas berkepanjangan dan kekeringan akibat perubahan iklim menurunkan jumlah spesies ini. Hanya sekitar 100 Sonoran pronghorn yang masih ada di alam liar di Amerika Serikat. 9. Meerkat Meerkat telah menjadi ikon dari gurun Kalahari. Spesies ini tidak hanya penuh dengan kepribadian, tapi juga beradaptasi terhadap lingkungannya yang keras. Meerkat memiliki beberapa ciri fisik yang membuat mereka cocok untuk kehidupan gurun. Mereka mendapatkan banyak air dari diet mereka, yang makan serangga, ular dan kalajengking. Mereka kebal terhadap racun kalajengking dan dapat mentolerir hingga enam kali jumlah bisa ular yang akan membunuh seekor kelinci. Mereka mungkin makan akar dan umbi-umbian jika mereka membutuhkan tambahan air. Mereka membuat penggunaan sistem liang untuk melarikan diri dari predator dan cuaca yang keras. Mereka bisa menutup telinga mereka untuk menjaganya dari pasir, dan memiliki kelopak mata ketiga untuk melindungi mata mereka. Pewarnaan gelap di sekitar mata mereka lebih melindungi mereka dengan mengurangi silau matahari sehingga mereka memiliki penglihatan yang lebih baik dalam sinar terang matahari. 10. Singa KalahariSinga Kalahari adalah sub-spesies singa Afrika yang disesuaikan dengan lingkungan gurun nya. Secara fisik, mereka memiliki kaki yang lebih panjang dan tubuh lebih ramping, dan pejantan memiliki surai lebih gelap. Mereka memiliki lebih banyak daya tahan, dan mereka membutuhkannya. Hidup dalam kelompok kecil, singa ini mengklaim wilayah yang lebih besar dan makan pada mangsa yang lebih kecil, dari kijang, landak hingga burung. Singa Kalahari memiliki ketahanan yang lebih kuat untuk haus - mereka bisa bertahan selama dua minggu tanpa air minum, mengandalkan mangsanya untuk kebutuhan kelembaban mereka. Mereka mendinginkan darah mereka dengan terengah-engah, dan berkeringat melalui bantalan kaki mereka. 11. Domba Bighorn GurunSebuah ikon dari lanskap kasar di barat Amerika Serikat, domba bighorn adalah salah satu anggota yang paling megah dari ekosistem gurun. Binatang ini juga salah satu binatang yang telah disesuaikan dengan cara yang menakjubkan. Domba Bighorn bisa pergi selama berminggu-minggu tanpa mengunjungi sumber air permanen, mendapatkan air yang mereka butuhkan dari makanan dan air hujan ditemukan di genangan air kecil. Mereka juga menggunakan tanduk mereka untuk membelah kaktus dan makan daging kaktus yang berair. Ketika rumput hijau tersedia, mereka tidak perlu minum sama sekali, namun selama musim panas mereka butuh untuk minum air setiap beberapa hari. Mereka dapat mentolerir kehilangan hingga 20% dari berat badan mereka dalam kehilangan air, dan dapat bangkit kembali dengan cepat dari dehidrasi. Dengan mampu bertahan untuk waktu yang lama jauh dari sumber air yang stabil, mereka dapat menghindari predator. Mereka juga bisa bertahan sedikit fluktuasi suhu tubuh, tidak seperti banyak mamalia lain yang perlu mempertahankan kestabilan suhu tubuh. 12. Owl Elf Burung hantu mungkin adalah makhluk yang paling tidak kita harapkan untuk menjumpainya di padang gurun, tetapi burung hantu elf memang hidup di lingkungan yang panas, dan berpasir. Burung hantu berukuran kecil ini -tingginya hanya sekitar lima inci- adalah raptor yang paling tangguh dalam menangkap dan memangsa kalajengking diantara pemangsa lainnya. Ditemukan di daerah riparian dari Gurun Sonora di AS barat, mereka berlindung dari panas siang hari dengan beristirahat di rongga pohon atau lubang di kaktus yang ditinggalkan oleh burung pelatuk. Mereka berburu di malam hari, dengan menggunakan visi malam mereka yang luar biasa. Dengan mendapatkan air yang cukup dari makanan yang mereka konsumsi, mereka mampu bertahan hidup di daerah yang benar-benar kekurangan sumber air permukaan. 13. Pallid BatKelelawar adalah bagian penting dari ekosistem apapun tapi tidak sembarang kelelawar dapat hidup pada lingkungan yang keras dari gurun. Ditemukan di Amerika Utara serta di Kuba, kelelawar Pallid lebih memilih habitat kering padang rumput, semak gurun, dan bahkan ditemukan di Death Valley. Kelelawar Pallid adalah unik di antara spesies kelelawar karena memiliki kemampuan untuk mengontrol suhu tubuhnya, cocok dengan lingkungannya selama hibernasi musim dingin dan selama istirahat untuk menghemat energi. Juga unik di antara kelelawar adalah preferensi spesies ini untuk menangkap mangsanya di tanah - hewan ini hampir tidak pernah menangkap mangsanya di udara, khas kelelawar insectavorious lainnya. Sebaliknya, ia akan menukik pada mangsa, menangkap, dan membawanya ke lokasi yang lebih nyaman untuk makan. Meskipun beberapa penghuni gurun mendapatkan semua air yang mereka butuhkan dari mangsa mereka, kelelawar Pallid memerlukan sumber air ada di dekatnya. 14. Fennec fox Fennec fox ditemukan di padang pasir Afrika Utara. Omnivora nokturnal ini dilengkapi dengan telinga besar, yang dapat sebagai besar sebagai seperempat dari seluruh panjang tubuhnya, yang membantu untuk mendinginkan dengan melepaskan panas dari darah yang beredar melalui mereka. Ini juga memiliki mantel tebal bulu yang membuat itu hangat di malam dingin, dan bulu yang menutupi kaki yang melindungi dari pasir panas sementara juga membantu untuk menjaga dari tenggelam ke dalam pasir yang lembut. The fennec fox makan tanaman serta telur, serangga dan cukup banyak hal lain yang bisa tenggelam gigi ke dalam. Hal ini dapat bertahan hidup tanpa akses ke air yang berdiri bebas, sebagian berkat ginjal disesuaikan untuk meminimalkan kehilangan JugaSource
Melanjutkanartikel sebelumnya tentang Hewan-Hewan yang Beradaptasi dengan Lingkungan Gurun, dibawah ini adalah beberapa cara yang luar biasa yang dikembangkan oleh hewan-hewan yang telah beradaptasi untuk bertahan hidup di padang pasir. 1. Thorny Devil Minum Menggunakan Kulitnya. Di daerah gurun Australia, air menggenang bisa sangat sulit didapat.
Padang gurun mungkin menjadi wilayah yang asing bagi beberapa anak. Bagi anak yang belum tahu, gurun adalah tempat yang tidak sering hujan sehingga di sana sangat kering. Karena gurun tidak memiliki banyak air, baik hewan dan tumbuhan telah beradaptasi untuk dapat hidup di gurun pasir. Misalnya beberapa hewan berikut ini hidup di gurun dengan menghemat air dan menjaga suhu tubuhnya pada tingkat yang tepat. Lantas, hewan apa sajakah yang hidup di sana?Berikut telah merangkum 11 hewan yang hidup di padang gurun. Yuk beri tahu anak!1. BoutonDalam bahasa Spanyol, Armadillo berarti "lapis baja kecil". Pasalnya mamalia kecil ini memiliki cangkang unik yang menutupi tubuh banyak hewan yang hidup di gurun, armadillo menyukai iklim yang hangat. Persentase lemak tubuh yang rendah, ditambah dengan suhu tubuh yang rendah secara alami membuat armadillo lebih menghadapi kemungkinan kematian di lingkungan yang lebih juga suka menggali liang untuk mengubur diri dan menghabiskan sebagian besar waktunya untuk tidur, ini menjadikan gurun pasir sebagai tempat tidur siang yang ideal untuk fisik, coyote memiliki penampilan yang sangat mirip dengan anjing kecil, membuat mereka seringkali disebut sebagai hewan peliharaan di alam coyote adalah pemburu yang berpengalaman dan berbahaya, mereka bahkan bergerak berkelompok untuk berburu mangsa. Mereka dikatakan bisa "bernyanyi" untuk memberitahu lokasi mereka melalui ini juga mudah beradaptasi dengan berbagai iklim, salah satunya adalah gurun. Karena makanan mereka berkisar dari tikus kecil dan mamalia hingga reptil, ikan, burung, dll, coyote dapat menemukan banyak mangsa di dalam padang gurun yang terbuka, ditambah dengan rumput atau tumbuhan yang jarang untuk berlindung, memberikan coyote kondisi berburu yang sempurna untuk mengintai Singa gunung sebagian besar aktif di malam hari dan predator. Mereka adalah hewan yang cepat, sehingga lebih memilih untuk menyergap hingga mangsanya lengah dan tidak mampu membela seperti hewan lainnya, singa gunung juga mudah beradaptasi dengan beberapa iklim yang berbeda, termasuk padang juga mampu memanfaatkan ekornya untuk menangkap mangsa. Membuat singa gunung dapat mudah menyergap rusa dan kijang, dan para penghuni padang gurun WorldKelelawar dikenal sebagai hewan yang lebih di malam hari. Namun tahukah anak, bahwa jenis kelelawar yang berbeda, memiliki waktu keluar yang berbeda dalam sehari lho!Misalnya beberapa jenis kelelawar senang muncul pada siang hari, sementara yang lain lebih suka senja, fajar, atau malam hari. Kelelawar menikmati habitat yang jauh dari manusia, membuat padang gurun sangat ideal bagi mereka. Mereka juga kebanyakan memakan serangga dan tumbuh-tumbuhan, mudah ditemukan di jenis kelelawar hanya membutuhkan perjalanan singkat di atas danau atau kolam kecil untuk memuaskan dahaga Picks5. UntaUnsplash/Wolfgang HasselmannUnta merupakan salah satu hewan yang telah dikenal lama berhabitat di padang gurun. Hewan yang terkenal dengan punuknya ini, mampu menyimpan lemak yang dapat dipecah menjadi air minum dalam juga terkenal sebagai hewan padang gurun yang mampu menyerap air dalam jumlah yang luar biasa dalam waktu singkat, yaitu hingga 30 galon dalam 13 menit saja!Karena unta sangat mahir menyimpan air, mereka juga mampu bertahan hidup dalam waktu lama tanpa minum. Demikian juga, mereka mampu bertahan dalam kondisi gurun yang ekstrim dan panas tanpa berkeringat dan kehilangan adalah arakhnida, yang terkait dengan laba-laba. Seperti laba-laba, ia memiliki delapan kaki dan racun, meskipun racunnya dikirim melalui penyengat di ekornya. Ekornya sering terlihat melengkung di atas besar kalajengking ditemukan di padang gurun, namun kalajengking juga dapat ditemukan di setiap benua kecuali sekitar 2500 spesies kalajengking, tetapi hanya sekitar 25 yang memiliki racun yang cukup kuat untuk membunuh manusia. Kalajengking umumnya memangsa hewan lain seperti katak, ular, burung, kadal, laba-laba, dan lipan. 7. King Cobra dikenal sebagai ular yang sangat berbisa. Mereka mampu merayap dengan anggun melintasi gurun, namun tidak ada makhluk mana pun yang ingin mengganggu pemangsa yang sangat kuat dan mengesankan Cobra senang menghuni perairan kecil di padang gurun Asia Tenggara, memangsa ular yang lebih kecil. Di habitat ini, King Cobra kemungkinan tidak menghadapi predator telur mereka cenderung lebih rentan, king kobra dewasa dapat mengintimidasi hampir semua makhluk lain yang bersentuhan dengannya di padang Kura-kura gurun ini berkerabat jauh dengan kura-kura yang umumnya anak lihat. Sesuai namanya, kura-kura gurun ini tidak dapat berenang, melainkan dirancang untuk kehidupan di gurun dapat hidup dalam suhu lebih dari 60 derajat C, namun mereka juga mampu menggali liang di bawah pasir untuk beristirahat sambil menghindari panas dengan kura-kura gurun menghabiskan sebagian besar hidupnya di bawah Gila monster adalah sejenis kadal beracun yang siap untuk membela diri bila ada perlawanan dari mangsanya. Meski namanya beracun, gila monster ini jarang terbukti mematikan bagi manusia, walau dapat dengan mudah menangkis predator monster menikmati semak dan iklim kering yang ditemukan di gurun, serta menggali. Mereka akan mengadopsi liang hewan lain yang sesuai dengan mereka, atau menggali diri mereka sendiri ke dalam lubang di ini juga memakan hewan yang lebih kecil di musim panas dan menyimpan kelebihan lemak untuk digunakan di musim dingin10. Burung berkaki dua yang tidak bisa terbang ini disebut-sebut sebagai burung berkaki dua tercepat. Hidup di padang gurun memungkinkan mereka untuk berlari lebih cepat dengan beberapa kasus, kaki burung unta ternyata bisa mematikan. Dilansir dari Kid Activities, mereka diketahui dapat mengalahkan seekor singa dengan kakinya yang kuat lho!Karena dikenal sebagai omnivora, burung unta banyak makan apa pun yang dapat ditemukan di lingkungan sekitarnya, sehingga mudah beradaptasi dengan kehidupan SafarisZebra yang ditemukan di padang gurun biasanya memiliki tubuh yang lebih besar daripada kerabat mereka di wilayah lain. Hewan dengan corak bergaris ini memiliki penglihatan yang luar biasa, baik siang maupun dibangun untuk bertahan hidup di gurun. Mereka kebanyakan mencari makan di siang hari, menghabiskan sebagian besar waktunya dengan memakan rumput. Zebra juga siap minum air yang tersedia, tetapi mampu bertahan hidup berhari-hari tanpa lagi, zebra gurun ini dapat menggunakan kuku mereka untuk menggali pasir gurun dan dasar sungai yang kering untuk menemukan sumber air yang tersembunyi pada saat itulah 11 hewan yang hidup di padang gurun. Setiap hewan memiliki karakteristiknya sendiri untuk beradaptasi di suhu panas padang gurun, untuk bertahan hidup, hingga menangkap mangsa. Dari 11 hewan di atas, mana yang paling menarik perhatian anak?Baca juga 11 Hewan yang Hidup di Sabana, dari Cheetah hingga Gajah7 Fakta Menakjubkan Seputar Hewan Laut yang Jarang DiketahuiBeri Tahu si Kecil, 7 Hewan Darat yang Jago BerenangHewan adalah makhluk hidup yang bisa beradaptasi sesuai dengan kondisi lingkungan tempat tinggalnya. Hal ini dilakukan oleh hewan-hewan untuk bertahan hidup. Beberapa hewan memiliki cara berbeda dalam menangani kondisi lingkungan tempatnya tinggal. Sebelum membahas fungsi, cara, serta contoh hewan beradaptasi, teman-teman harus
Gurun – Pixabay Mungkin bagi kebanyakan orang pada umumnya saat mendengar kata gurun akan langsung teringat dengan cara unik hewan unta beradaptasi. Padahal, sebenarnya masih banyak cara unik hewan gurun beradaptasi lainnya. Sahabat Bicara pastinya telah mengetahui bahwasanya gurun merupakan salah satu tempat paling ekstrem yang ada di dunia. Sebenarnya hal tersebut sangat wajar terjadi di gurun mengingat kondisi alam di gurun yang minim uap air dan radiasi panas yang cukup tinggi. Hal tersebut kemudian menyebabkan hampir semua hewan dan tumbuhan yang hidup di gurun harus mempunyai kemampuan adaptasi yang berbeda. Tanpa melakukan penyesuaian diri, makhluk hidup yang berada di sana pasti cepat lambat akan mati. Hal ini disebabkan karena lingkungan gurun yang tandus dan suhu yang luar biasa panas. Sebenarnya ada banyak cara adaptasi yang bisa dilakukan hewan untuk bisa bertahan hidup di gurun. Namun, memang yang paling akrab kita kenal hanyalah adaptasi dari unta. Hewan yang beradaptasi dengan cara menyimpan cadangan lemak di punuk mereka. Nah, berikut 5 cara unik hewan gurun beradaptasi yang jarang kita ketahui. Yuk, disimak! 1. Penghematan dalam Hal Mengeluarkan Air Gazelle Dorcas – saharaconservation Sudah menjadi rahasia umum, bahwasanya kehidupan di gurun pasti akan jarang menemukan keberadaan air. Hal ini akhirnya menyebabkan makhluk hidup khususnya hewan tidak hanya harus mengonsumsi air sebanyak-banyaknya. Akan tetapi, mereka juga harus melakukan penghematan agar air yang telah diminum tidak hilang dan sia-sia begitu saja. Terkadang itu juga termasuk meminimalkan pengeluaran air seni. Salah satu contoh hewan yang melakukan adaptasi seperti ini adalah Gazelle Dorcas. Hewan ini beradaptasi dengan cara yang cukup unik dan menarik. Adaptasinya dilakukan dengan cara tidak mengeluarkan urin berbentuk zat cair. Namun, mereka mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme dalam bentuk asam urat yang padat. Hal tersebut karena zat sisa tersebut membuat terjadinya kelebihan garam dari kelenjar yang ada di dekat mata. Dengan cara seperti ini, mereka dapat meminimalisasi hilangnya cairan yang berharga. 2. Tupai Tanah Berpayung, Beradaptasi dengan Cara yang Unik Ground Squirrel – Science Source Mungkin, bagi kebanyakan orang saat berjalan di bawah sinar matahari yang panas akan membutuhkan pelindung seperti payung. Hal ini bertujuan agar bagian kepala dan tubuh kita bisa terlindungi dari teriknya sinar matahari. Pastinya hal ini juga berlaku sama bagi hewan yang hidup di gurun. Namun, mungkin banyak dari kita akan beranggapan bahwasanya hewan tentu tidak bisa menggunakan payung. Padahal, nyatanya tidak selalu demikian. Ternyata, terdapat satu jenis hewan yang mempunyai adaptasi unik dan mampu menerapkan prinsip yang sama agar tidak kepanasan. Hewan tersebut disebut dengan tupai tanah berjubah atau dalam Bahasa latin disebut Xerus Inaurus. Nama dari tupai ini didapatkan karena ciri khas unik yang dimilikinya. Hewan ini mempunyai ekor yang berbulu panjang menyerupai jubah. Ekor ini ternyata tidak hanya digunakan sebagai pajangan semata. Namun, ternyata fungsi sebenarnya dari ekor tersebut akan terlihat ketika tupai ini berada di bawah terik matahari. Mereka akan mengangkat ekornya sangat tinggi dan menjadikannya bak payung yang biasa manusia gunakan. Sungguh cara yang unik bukan? 3. Penyesuaian Warna Kulit dengan Musim yang Sedang Terjadi Antelop Addax – Google Sites Kita pastinya sudah tak asing lagi dengan beberapa jenis hewan yang memiliki kemampuan untuk melakukan pengubahan warna kulit. Misalnya saja seperti gurita, bunglon, dan sotong. Tapi tahukah sahabat Bicara bahwa terdapat mamalia yang juga mempunyai kemampuan unik ini? Hewan tersebut dikenal dengan nama Antelop Addax atau dalam Bahasa Latin disebut dengan Addax Nasomaculatus. Hewan ini termasuk ke dalam golongan hewan gurun yang mempunyai kemampuan beradaptasi sangat unik. Misalnya pada saat musim panas, warna bulunya akan berubah menjadi putih yang bertujuan untuk mengurangi panas. Akan tetapi, saat musim dingin, warna bulunya akan berubah menjadi cokelat keabu-abuan agar bisa mudah menyerap panas. 4. Javelina yang Mengonsumsi Kaktus Penuh Duri Javelina – Prima Country Public Library Lingkungan gurun memang sudah terkenal akan kegersangannya yang alami. Lingkungan seperti ini memang bukan tempat yang pas bagi hewan yang suka pilih-pilih makanan. Hal ini disebabkan karena sulitnya untuk bisa mendapatkan makanan. Sekalipun bisa dapat, biasanya kita seringkali hanya bisa mendapatkan tanaman kaktus yang pastinya penuh dengan duri tajam. Akan tetapi, hal ini berbeda bagi javelina yang ternyata mempunyai cara unik untuk beradaptasi. Javelina atau juga bisa disebut pekari adalah hewan yang mempunyai kemiripan dengan babi. Hewan ini termasuk dalam famili Tayassuidae. Mereka terpencar di berbagai wilayah mulai dari hutan hujan sampai Kawasan tandus di Amerika Utara dan Amerika Selatan. Bagi mereka hidup di tempat yang tandus dan tak layak huni pun sama sekali bukan menjadi masalah. Hal ini disebabkan karena mereka mempunyai cara adaptasi yang luar biasa. Sebenarya makanan hewan ini sangat bervariasi, mulai dari buah-buahan, akar-akaran, dan kaktus pun dapat mereka konsumsi. Bisa dibilang mereka dapat memakan semua bagian dari kaktus, termasuk duri-duri yang tajam tanpa mengalami luka sedikit pun. Bahkan, sebenarnya dengan mengonsumsi kaktus dapat berdampak positif bagi mereka. Hal ini disebabkan karena kaktus merupakan tumbuhan sukulen yang mempunyai kandungan air cukup banyak. 5. Ular yang Berjalan Zig-Zag, Salah Satu Cara Unik Hewan Gurun Melakukan Adaptasi Bagi kebanyakan hewan yang berjalan menggunakan perut seperti ular, berjalan di atas pasir yang panas bukanlah hal yang baik. Hal ini disebabkan karena berarti perut mereka dipastikan akan langsung bersinggungan dengan pasir yang panas. Oleh karena itu, berbagai jenis ular yang hidup di gurun biasanya akan menyiasati hal seperti ini dengan teknik berjalan yang khusus dan berbeda. Teknik yang mereka lakukan yaitu dengan berjalan ke arah samping yang menyerupai bentuk dari huruf S. Teknik unik ini dikenal dengan sebutan sidewinding dalam Bahasa Inggris. Sebenarnya, teknik yang dilakukan ular tersebut bertujuan untuk meminimalkan kontak langsung dengan pasir yang panas. Selain itu, melakukan gerakan ke arah samping juga dapat mempermudah mereka bergerak di atas pasir. Kesimpulan Gurun atau yang juga akrab dikenal dengan padang pasir adalah suatu wilayah yang sangat tandus dan menerima curah hujan yang sangat rendah setiap tahunnya. Hal ini membuat gurun dianggap tidak mendukung adanya kehidupan di dalamnya. Hal ini pastinya menyebabkan beberapa makhluk hidup yang ditakdirkan untuk menjalani hidup di gurun harus melakukan adaptasi khusus. Selain agar tetap bisa bertahan hidup, hal itu juga dilakukan agar mereka bisa terbiasa dengan kegersangan dari padang pasir ini. Dimulai dari melakukan penghematan dalam hal mengeluarkan air, penyesuaian warna kulit tergantung dengan musim, dan juga cara berjalan ular yang terkesan unik dan membuat heran. Nah, itu dia sahabat Bicara informasi terkait 5 cara unik hewan gurun beradaptasi, jangan lupa bagikan cerita ini ke kerabat kalian ya! Sumber 5 Adaptasi Unik Hewan Gurun, Ada yang Pakai Payung! – IDN TimesGurun – Wikipedia adaptasi hewanbinatang gurunhewan gurunkehidupan di gurunsifat hewan
CaraAdaptasi Flora dan Fauna Pada Bioma Gurun. Adaptasi adalah sesuatu yang hewan atau tanaman miliki atau apakah yang membantu untuk bertahan hidup, dan lingkungan yang lebih ekstrim cenderung menghasilkan adaptasi yang lebih ekstrim. Ini dapat berupa fisik atau perilaku. Hewan Gurun harus mengatasi dua hal, suhu ekstrim dan kurangnya air.
Gurun adalah beberapa tempat yang paling tidak ramah di Bumi, menghalangi proses kelangsungan adaptasi hidup manusia dan sebagian besar spesies hewan ditemukan di seluruh dunia. Namun, ada beberapa hewan mampu beradaptasi dengan cara yang mengejutkan dan mengesankan. Dalam artikel ini, akan dibahas beberapa hewan yang berhasil beradaptasi dengan lingkungan gurun yang keras, bertahan hidup dan bahkan berkembang melalui adaptasi fisiologi dan tingkah laku. Dan berikut daftarnya1. Kenyan Sand satu spesies boa terkecil di dunia, Kenyan Sand Boa mampu bertahan di lingkungan yang lebih lembap dan sebagian besar hidupnya terkubur di bawah pasir gurun atau hidup di bawah batu. Dalam lingkungan gurun yang keras, Kenyan Sand Boa akan muncul dari sarangnya untuk mencari mangsa. Ini adalah adaptasi hewan ini untuk hidup di ini mampu hidup lebih dari satu tahun tanpa makanan, spesies ini menggunakan pasir saat berburu dengan dua cara. Pertama, Kenyan Sand Boa bersembunyi di bawah pasir, menangkap mangsanya ketika mangsa itu lengah. Kedua, mangsa kecil dapat dibunuh dengan cara diseret di bawah pasir sampai mangsa itu mati karena tenggelam dalam pasir sebelum adalah spesies kadal asli dari gurun di Afrika Utara dan Asia Barat Daya. Berukuran panjang 15 sentimeter dengan memiliki warna cokelat yang membantu kadal menyatu dengan gurun, reptil yang tampak jinak ini sebenarnya adalah satwa liar yang kuat dan mampu beradaptasi dengan lingkungan gurun yang Sandfish karena kemampuannya beradaptasi di pasir gurun sangat luar biasa. Sandfish mampu mengarungi padang gurun yang panas dengan kecepatan yang cukup luar biasa karena memiliki kemampuan beradaptasi khusus. Sandfish memiliki kulit yang halus dan berkilau dengan sisik yang bersinar dan tampak hampir seperti ikan karena kilauannya. Dan karena ketangguhan kulitnya, memungkinkan Sandfish bergerak melalui pasir gurun. Sisiknya juga menutupi lubang telinga dan sisik kelopak mata yang transparan transparan melindungi penglihatan Sandfish dari butiran pasir yang mau masuk ke Brewer’s biasanya memperoleh sebagian besar air mereka melalui makanan yang lembut, air yang disedot melalui paruh dari daun dan aliran, atau darah dan jaringan mangsa binatang. Brewer’s Sparrow yang tinggal di padang pasir di Amerika Utara tidak memiliki banyak kemewahan atau pilihan dalam hal sumber air. Burung ini memakan sebagian besar biji yang kandungan airnya sangat sedikit tetapi mengandung karbohidrat. Ketika pecah, karbohidrat berkurang menjadi karbon, hidrogen, dan oksigen. Ketika dua elemen terakhir dipisahkan dari karbon dan disatukan kembali, dihydrogen monoxide H20, atau air. Proses ini disebut Metabolic WaterMetabolic Water semacam itu diproduksi oleh semua hewan, bahkan manusia. Brewer’s Sparrow tidak dapat bertahan hidup sepenuhnya pada Metabolic Water, tetapi kemampuannya untuk memperoleh sejumlah besar air metabolik adalah aset yang luar biasa dalam menghadapi kondisi kekeringan. Brewer’s Sparrow memiliki tingkat metabolisme yang sangat tinggi. Dengan peningkatan aktivitas metaboliknya, burung ini dapat menghasilkan tingkat Metabolic Water yang lebih besar daripada hewan lain, agaknya memberikan keuntungan atas kerentanannya terhadap susahnya untuk menemukan air di padang pasir. Baca Juga 7 Hewan Unik yang Bisa Ditemui di Korea Selatan 4. Kucing pasir menyerupai kucing rumah dan satu-satunya spesies kucing yang dapat dengan benar diklasifikasikan sebagai penghuni padang pasir. Kucing pasir atau Felis Margarita berasal dari Afrika Utara, Asia Barat Daya, dan Asia Tengah. Kucing pasir memiliki berat 1-3 kilogram dan dilengkapi dengan rangkaian adaptasi sempurna yang membuat hewan ini secara unik mampu menangani tantangan kehidupan gurun. Kucing pasir memiliki cakar khusus yang ditutupi dengan rambut panjang dan tangguh untuk melindungi kaki kucing dari pasir panas dan juga membantu menopang berat badan mereka di antara butiran yang bergeser, mencegah kucing adaptasi fisiologi dan tingkah laku yang menarik semakin menentukan kehidupan kucing pasir. Dilengkapi dengan cakar yang tidak sepenuhnya bisa ditarik kembali, kucing-kucing pasir merayap di tanah mampu meninggalkan jejak kaki dan menghindari luka bakar karena bulu tebal di kaki mereka. Mengubur diri mereka di pasir atau bersembunyi di bawah semak-semak. Mata ekstra besar membantu kucing pasir untuk menemukan mangsa, sementara telinga besar mendeteksi suara mangsa yang ada di lingkungan gurun yang kering. Bulu tebalnya memainkan peran penting dalam melindungi kucing dari kondisi musim panas dan melindunginya dari hipotermia selama malam gurun kucing pasir digolongkan sebagai hewan yang terancam punah karena meningkatnya perburuan oleh manusia, kekeringan, hilangnya Kura-Kura sejumlah besar reptil bercangkang menghuni di lingkungan hutan basah, rawa, dan lautan terbuka, kura-kura ini malah hidup di gurun. Berasal dari gurun Amerika Serikat bagian barat daya, kura-kura gurun atau Gopherus Agassizii menjadi contoh luar biasa dari adaptasi terhadap iklim gurun. Bentuk hewan ini sendiri seperti bebatuan. Kura-kura gurun memiliki adaptasi fisik yang mengesankan. Kura-kura gurun memiliki kandung kemih besar yang dapat menyimpan air ekstra. Dalam kandung kemihnya, kura-kura gurun dapat membawa lebih dari 40 persen beratnya dalam bentuk kondisi basah, kura-kura gurun membuang kotoran dan minum air ekstra banyak yang kemudian disimpan dalam kantong mereka. Tak Cuma itu, dengan kaki belakangnya yang tebal dan kaki depannya yang lebih rata, kura-kura gurun lebih mudah berjalan di pasir. Bahkan, kaki yang kuat ini digunakan untuk melakukan adaptasi perilaku yang cerdik. Kura-kura gurun menggali lubang di tanah untuk menangkap air hujan sebelum diminum dan menyimpan air di kantong Australia Thorny Thorny Devil memiliki kulit yang mampu mencegah kehilangan air dan juga mencegah air masuk melalui kulit, ini disebut proses Cutaneous Water Thorny Devil, menggunakan bagian tubuhnya yang seperti saluran berbentuk tabung untuk menyerap dan kemudian mengarahkan air ke mulut. Setelah mencapai sudut mulut, air kemudian disedot dan dikonsumsi. Melalui adaptasi ini, kadal mampu mengumpulkan dan kemudian mengonsentrasikan air yang diperoleh dari hujan, pasir basah, dan genangan air yang air seni mungkin menjadi pilihan terakhir untuk bertahan hidup di padang pasir, tetapi ini tidak berlaku bagi Roadrunner. Salah satu cara utama Roadrunner untuk mengatasi krisis air adalah dengan meminum air seninya adaptasi ini tentu saja membantu kelangsungan hidup, satu cadangan air mungkin tidak cukup. Jadi roadrunner memiliki dua adaptasi terhadap kekurangan air yang lebih mengesankan. Salah satunya adalah berburu mangsa yang menyediakan air melalui jaringan darah setelah dikonsumsi. Cara lainnya adalah mengeluarkan garam berlebih melalui kelenjar yang terletak di atas mata burung. Kelenjar desalinasi seperti itu biasanya ditemukan pada burung laut, bukan pada burung siapa Unta saja yang bisa bertahan hidup di ganasnya padang pasir yang panas. Hewan di atas ternyata juga mampu bertahan hidup di gurun, bahkan ada yang memiliki adaptasi yang luar biasa. Baca Juga 5 Fakta Panda Merah, Hewan Unik yang Bikin Bingung Para Ahli IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Kehidupandi Gurun Sahara pasti sulit. Gurun pasir ini sangat luas, panas dan kering pada siang hari, sementara malam hari sangat dingin.Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Terbitnya Surat Edaran Satgas Covid-19 tahun 2023 tentang protokol kesehatan pada masa transisi endemis Covid-19 menunjukkan era baru pasca 3 tahun pandemi virus jenis corona ini. Era baru tersebut adalah pengakuan pemerintah RI bahwa pandemi telah "melunak" dan tidak menimbulkan kerugian terutama kematian dan kerugian ekonomi bagi masyarakat. Satgas menerbitkan surat edaran protokol kesehatan yang lebih longgar tepat satu bulan setelah WHO mencabut status kegawatdarutan kesehatan masyarakat secara global. Kalau kita baca kembali isi dari surat edaran Satgas yang baru, isinya syarat dengan adaptasi terhadap penyebaran Covid-19. Masyarakat yang sehat boleh tidak menggunakan masker, namun ketika dalam keadaan sakit dianjurkan menggunakan maskes dengan penggunaan yang benar. Protokol lainnya juga bersifat anjuran untuk berupaya melindungi diri pribadi dari Covid-19 khususnya ketika seseorang sedang dalam kondisi tidak sehat seperti tetap melakukan vaksinasi hingga dosis ke-4, mencuci tangan rutin, menjaga jarak, dan menghindari 3 tahun lalu, 10 Juni 2020, presiden Joko Widodo sudah mengajak masyarakat untuk beradaptasi dengan Covid-19. Pernyataan dan ajakan untuk beradaptasi ini mendapat respon yang berbeda-beda dari masyarakat. Sebagian menyetujui dan menganggap tindak yang tepat ketika penyakit ini belum terdapat obat dan vaksin yang menangkal. Namun sebagian menganggap bahkan pakar di bidang medis berpendapat tindakan beradaptasi sama dengan mengalah dari Covid-19. Adaptability atau kemampuan beradaptasi merupakan kapasitas yang dimiliki manusia sejak jaman pra sejarah. Manusia homo erectus oleh ahli antropologi dianggap sebagai salah satu spesies di bumi ini yang mampu beradaptasi sehingga bisa menguasai planet bumi hingga kini. Kemampuan beradaptasi tidak dimiliki hewan-hewan purba seperti dinosaurus sehingga harus punah pasca terjadi pencairan es di muka bumi. Adaptasi bukan hanya harus dimiliki individu, namun seyogyanya dimiliki juga oleh kelompok individu dalam jumlah besar dalam lingkup keluarga, komunitas, negara hingga global. Setiap negara harus beradaptasi dengan kondisi geopolitik yang terus memanas, krisis ekonomi akibat perang Rusia, perubahan iklim yang menyebabkan heat stroke di beberapa negara Asia hingga serangan malware melalui internet. Pandemi Covid-19 semakin menguatkan kesadaran bahwa tata kehidupan harus semakin fleksibel dan lentur seperti karet gelang agar dapat beradaptasi dengan setiap perubahan yang berlangsung dengan virus merupakan keniscayaan yang akan dihadapi manusia ke depannya. Selama belum ada obat yang dapat menyebabkan virus mati, adapatasi yang dilakukan adalah meningkatkan imunitas tubuh. Imunitas tubuh dapat diperoleh dengan dua cara yaitu alamiah dan buatan. Imunitas alamiah yang diterima pertama kali oleh manusia terjadi saat pertama kali bayi mendapatkan Air Susu Ibu ASI. Imunitas alamiah dalam tubuh juga dihasilkan oleh "tentara" di dalam darah manusia yang akan menghalau "musuh" masuk ke tubuh seperti virus dan tugas ini dijalankan oleh sel-sel darah putih. Imunitas buatan secara medis diperoleh dengan metode imunisasi dengan menyuntikkan vaksin yang berisi virus dilemahkan atau bagian dari virus agar tubuh "dipancing" untuk menghasilkan antibodi. Konsumsi makanan bergizi, vitamin, buah-buahan, melakukan olahraga secara teratur bisa memberikan imunitas tubuh secara sering diartikan dengan bersahabat. Bersahabat dengan lingkungan alam, dengan lingkungan sosial, dan lingkungan sekitar dianggap dapat meningkatkan daya tahan tubuh manusia terhadap penyakit. Bertamasya ke gunung, pantai dan menikmati keindahan alam bisa meningkatkan hormon kebahagiaan dan bisa meningkatkan daya tahan tubuh. Daya tahan tubuh juga dapat ditingkatkan dengan berkunjung ke sanak saudara, berbicara dengan teman-teman dan kolega, menjalani pekerjaan dan tugas-tugas secara bertanggung jawab. Artinya beradaptasi dalam rangka meningkatkan daya tahan tubuh tidak hanya dilakukan secara medis, namun juga secara sosial dan demikian beradaptasi dengan Covid-19 tidak hanya mengikuti anjuran dalam Surat Edaran Satgas terbaru, namun upaya sosial dan ekonomi dapat dilakukan masyarakat untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Lihat Healthy SelengkapnyaBinatangpeliharaan ini membutuhkan waktu selama 3-4 minggu untuk beradaptasi dengan lingkungan barunya. Anda juga harus memperlakukannya dengan lembut karena crested gecko bisa memutuskan ekornya saat merasa terancam. 13. Sugar glider. Sugar glider merupakan hewan yang lucu, menarik, dan energik.- Rabies adalah penyakit mematikan yang disebabkan oleh virus yang menyerang sistem saraf. Virus tersebut disekresikan dalam air liur dan biasanya ditularkan ke manusia melalui gigitan dari hewan yang terinfeksi. Dalam kasus yang jarang terjadi, rabies ditularkan ketika air liur dari hewan rabies bersentuhan dengan luka terbuka pada kulit atau mata, hidung, atau mulut seseorang. Hewan apa yang bisa terkena rabies? Dilansir dari American Veterinary Medical Association AVMA, semua mamalia dapat terinfeksi dan menularkan rabies. Dalam beberapa tahun terakhir, kucing menjadi hewan peliharaan paling umum yang terinfeksi rabies. Pasalnya, banyak pemilik kucing yang tidak memvaksinasi kucingnya hingga kucing terpapar rabies dari satwa lain. Baca juga Bagaimana Diagnosis dan Pengobatan Penyakit Rabies?Rabies juga terjadi pada anjing dan sapi dalam jumlah yang signifikan dan, meskipun tidak umum, telah didiagnosis pada kuda, kambing, domba, babi, dan musang. Dengan demikian, semua mamalia rentan terhadap rabies. Tanda-tanda rabies pada anjing Melansir Ayo Sehat Kementerian Kesehatan Kemenkes RI, berikut adalah beberapa tanda rabies pada anjing yang perlu diwaspadai. Tipe ganas Suara menjadi parau Menggigit dan menyerang apa saja yang bergerak atau yang dilihat Lari tanpa tujuan Lupa pulang Terus berkelahi Ekor berada diantara dua paha Kejang-kejang yang disusul kelumpuhan Biasanya mati dalam 4-7 hari setelah gejala pertama muncul Tipe tenang Bersembunyi di tempat gelap dan sejuk Tidak mampu menelan Mulut terbuka Air liur keluar berlebihan Kejang-kejang yang berlangsung singkat, bahkan sering tidak terlihat Kelumpuhan Kematian yang terjadi dalam waktu singkat Baca juga Apa Saja Gejala Rabies Setelah Digigit Anjing yang Terinfeksi? Menurut PetMD, langkah terbaik yang dapat kita ambil untuk melindungi anjing peliharaan, diri sendiri, dan orang lain dari rabies adalah memvaksinasi hewan peliharaan secara rutin. Jika semua anjing di lingkungan telah divaksinasi, maka virus rabies tidak dapat menyebar ke populasi peliharaan. Sebagai pemilik hewan yang bertanggung jawab, melindungi anjing dari rabies adalah salah satu hal termudah dan paling efektif yang dapat dilakukan untuk mereka. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.WPV5.