PaketWisata ~ Sewa Bus Pariwisata Medan, PT. Aurora Wisata Internusa dengan layanan paket wisata Danau Toba dan Paket Wisata Medan dengan harga murah
Hello World! Banda Aceh, 28 Juli 2018 Keinginan untuk mengunjungi Sabang dan Banda Aceh dari sejak kuliah. Sayangnya pas kuliah tidak ada uang, pas kerja tidak ada waktu. Begitulah kadang hidup ini, tidak sesuai dengan keinginan. Tapi jangan menyerah dengan keinginan apalagi impian, karena suatu saat impian itu bisa jadi kenyataan walau butuh proses. Sama seperti keinginanku untuk menginjakkan kaki ke Aceh akhirnya kesampaian juga di tahun 2018 ini dan Alhamdulillah aku liburan tak tanggung-tanggung dengan adikku. Jujur saja, melakukan trip dengan adik itu merupakan perjalanan yang menyenangkan dari semua perjalanan yang pernah aku lakukan meskipun adikku bukanlah penyuka traveling. "Ki, keta le tu Sabang", kataku Ki, yuk ke Sabang "Mamua ita disi?", tanya adikku Ngapain kita kesana? "Marmayam", jawabku main-main "Sayang epeng, jalagi ma soni alak lai mu so bisa dioban ko mardalan, arakku nakesepian doho kan?, kawin ma ho soni", jawanya dengan ketus. Sayang uangnya, carilah suami mu biar bisa diajak jakan-jalan, dirimu kesepian kan kak? "Naotoan ho kan?, ho meo alak nadibayarin do sude inda ra", jawabku Bodoh banget sih udah dibayarin semua juga gak mau Aceh Begitulah percakapan dengan adikku yang jika bertemu seperti anjing dan kucing. Wajar saja aku dan adikku itu berbeda banget. Kalau aku hobi ngukur jalan maka adikku tidak. Tapi akhirnya dia mau juga menemaniku backpackeran ke Banda Aceh dan Sabang dari Medan. Itupun dengan terpaksa hehhehe 😀 Momen ke Sabang juga pas kebetulan memang ke Medan buat ngurusin kuliah adikku ini maka taka da salahnya sekalian saja. Trip ke Sabang juga awalnya hendak pergi dengan Maulina tapi tidak jadi, jadinya malah dengan adikku. Eh ternyata seru jalan adikku, lumayan ada yang bawa motor dan tukang photo hahaha 😀 Cara ke Banda Aceh dari Medan Bis ke Banda Aceh Jika ingin ke Sabang maka bisa dengan dua cara yaitu via darat maupun dengan udara. Karena trip dadakan maka aku dan adikku ke Aceh via darat yaitu dengan bis. Banyak sekali bis ke Banda Aceh dari Medan dengan bis yang bagus sekali. Sayangnya karena beli dadakan sehingga harganya agak mahal yaitu perginya namun pulangnya Yang pertama kami pergi dari Medan ke Banda Aceh dengan bis Kurnia dengan tipe bis double decker yang super nyaman sehingga bisa tidur nyenyak. Itupun adikku yang upgrade bis dari bis biasa ke bis yang double decker. Pas dari Banda Aceh ke Medan kami naik bis Pelangi namun bisnya gak senyaman kami pergi. Harga bis dari Banda Aceh ke Medan atau sebaliknya bisa murah jika belinya jauh har dan bisa beli dari aplikasi. Saranku belinya pas jauh-juah hari karena bisa dapat dibawah dua ratus ribu. Kalau yang bis biasa banyak juga ke Aceh dari Medan sekitar namun karena jaraknya jauh 12 jam aku sarannya jika memilih jalur darat ke Banda Aceh dari Medan sebaiknya dengan bis yang bisa tidur. Atau sekalian aja naik pesawat karena harga tiket pesawat dengan bis tidak jauh. Terminal bis Aceh Beberapa pilihan bis ke Banda Aceh dari Medan beserta alamat pool bus dan loket ke Banda Aceh 1. Pool Bus & Loket Kurnia di alamat Jl. Gagak Hitam Sei Sikambing B, Medan Sunggal, Kota Medan, Sumatera Utara 2. Pool Bus & Loket Putra Pelangi di alamat Jl. Sunggal Sei Sikambing B, Medan Sunggal, Kota Medan, Sumatera Utara 3. Pool Bus & Loket Sempati Star di alamat Jl. Asrama, Tanjung Rejo, Medan Sunggal, Sei Sikambing C. II, Medan Helvetia, Kota Medan, Sumatera Utara 4. Pool Bus & Loket Sanura di alamat Jl. Gagak Hitam F, Sei Sikambing B, Medan Sunggal, Kota Medan, Sumatera Utara Cara ke Banda Aceh dari Sabang dan Sabang ke Aceh via laut 1. Kapal Lambat Pelabuhan Banda Aceh Pelabuhan Banda Aceh Tiket Kapal Lambat ke Sabang Kapal lambat ke Sabang Jika ke Sabang dari Banda Aceh bisa dengan kapal lambat dengan harga Lama perjalanan dari Banda Aceh ke Sabang 2 jam. Aku dan adikku dari Banda Aceh ke Sabang dengan kapal lambat, dan aku paling suka dengan kapal lambat karena murah. Untuk jadwal pun banyak mulai dari pagi hingga jam 12 siang, tapi jadwal bisa berubah tergantung cuaca. Waktu itu kami berangkat jam 12 dari Banda Aceh ke Sabang. Sayangnya pas kedatangan kami ke Sabang, cuaca tidak begitu bersahabat namun beruntungnya kami masih bisa ke Sabang. 2. Kapal Cepat Kapal Cepat Sabang Aku dan adikku dari Sabang ke Banda Aceh dengan kapal cepat. Lama perjalanan dari Sabang ke Banda Aceh dengan kapal cepat 1 jam dengan harga Pas kami naik kapal cepat itu sumpah pusingnya gak ketulungan karena tinggi gelombang 4 meter. Disini aku merasa “Ya Tuhan seram amat, tolong ampuni dosaku jika terjadai apa-apa dengan kapal ini”! Melihat gelombang air yang dekat dengan kapal membuat jantung tidak karuan. Antara takut, cemas, saking khawatirnya aku menahan muntah. Aku memang tidak kuat dengan laut “aku mabuk laut”. Memang katanya pas kedatangan kami ke Sabang tidak tepat karena kondisi cuaca yang tidak bagus. Tempat menginap selama di Sabang 1. Daerah Sabang Kota Sabang Kota Saat di pelabuhan Sabang aku dan adikku langsung ditanya menginap dimana di Sabang apakah di Kota atau Iboih. Aku dan adikku memutuskan menginap di daerah Kota. Banyak sekali penginapan di Kota namun karena adikku tipikal orang yang gak mau susah jadi pas ketemu hotel kami langsung bayar di tempat. Untuk yang traveling ke Sabang dengan saudara maka wajib membawa KK alias kartu keluarga. Aku cuma bawa copian saja sehingga aku dan adikku bisa menyewa 1 kamar dengan isi double bed. Sebenarnya kalau mau lebih murah banyak karena tempat penginapan bertabur di Kota Sabang. Menginap di Sabang juga seru karena banyak kulinernya pas malam hari. 2. Daerah Iboih Pantai Iboih, Sabang Waktu di Sabang pertama kali dalam benakku adalah “kok gak ada bulenya?”. Ya ia orang aku dan adikku nginap di Kota, wong kebanyakan turis mancanegara nginapnya di daerah Iboih dan Sumur Tiga karena suasannya yang langsung dengan pantai. Bahkan kebanyakan bule itu nginap di Iboih katena bisa langsung ke Pulau Rubiah jika snorkeling. Harga penginapan juga variatif ada yang mulai jika ingin melihat para bule maka tinggallah di daerah Iboih. Jika ingin kuliner banyak maka menginaplah di Kota. 3. Daerah Sumur Tiga Sumur Tiga Sabang Sama seperti di daerah Iboih, daerah Sumur Tiga juga banyak tempat penginapan dan kebanyakan disini adalah turis luar tapi ada juga turis lokal. 7 Tempat wisata yang bisa kami kunjungi selama di Banda Aceh dan Sabang 2 hari 1 malam Meski tergolong trip singkat ke Banda Aceh dan Sabang dengan adikku tapi kami sangat puas terlebih saat di Sabang karena kami menyewa motor sehingga leluasi keliling. Sabang yang berada di Pulau Weh dapat dikelilingi dalam 2 hari tapi kalau mau puas memang minimal 3 hari di Sabang. Adapun 7 tempat yang kami kunjungi selama di Sabang dan Banda Aceh yaitu Baiturrahman Masjid Baiturrahman Aku dan adikku diantar Fazel, CS Banda Aceh ke Masjid Baiturrahman. Cuaca pas kami datang mendung tapi aku langsung jatuh cinta dengan Masjid Baiturrahman begitu juga adikku. 0 Sabang Adikku di KM 0 Indonesia Adikku sangat senang pas berada di KM 0, bahkan begitu check in taruh tas kami langsung cus ke Km 0 Sabang. Masuk kedalam tidak bayar dan buka sampai jam 6 sore. Padahal kami buru-buru pas sampai disana ternyata tidak tutup. Ceritanya ngejar sertifikat 0 km. Tiga Kami ke Sumur Tiga di hari kedua di Sabang dengan blogger yang aku tahu dari Kak Yudi. Sayang udara pas kami di Sabang hujan sehingga kami hanya sebentar saja di Sumur Tiga. Ada ayunan juga di Sumur Tiga, cocok untuk bersantai. 4. Situs Benteng Jepang Benteng Jepang Benteng di Jepang itu sangat indah bahkan ketika mendung sekalipun. Tak terbayang jika kami datang pas cuaca terik pasti degradasi lautnya jauh lebih cerah. Mendung aja cakep! 5. Benteng Jepang Anoi Itam Sabang Aku sangat suka dengan Benteng Jepang di Anoi Itam karena pemandangan sekitarnya itu menakjubkan. Bahkan akar pohon pada bebatuan mengingatkanku akan Angkor Wat di Kamboja. Pengen lama-lama di Benteng Jepang Anoi Itam. Masuk kedalam Benteng Jepang Anoi Itam gratis loh. 6. Mercusuar Sabang Mercusuar Sabang Mercusuar Sabang juga tak kalah indahnya, aku suka dengan suasananya seperti berada di Luar Negeri, bahkan tak kalah indah dengan Luar Negeri. Awal kesini adikku menggerutu eh pas sampai dia suka juga. 7. Museum Tsunami Museum Tsunamni Banda Aceh Pas ke Museum Tsunami kami tidak jadi masuk karena tutup jam 4 sore sementara kami nyampe jam 5 sore. Pupus sudah masuk kedalam museum, hanya bisa melihat dari luar saja. Peta wisata Sabang Peta Wisata Sabang Sumber Blog Hijrah/Piyoh Selain 5 tempat wisata Sabang yang aku dan adikku kunjungi, masih banyak loh wisata Sabang yang menarik. Sayangnya kami datang pas cuaca tidak bersahabat sehingga kami tidak main air. Padahal adikku ingin sekali snorkeling hanya saja mendung sehingga tidak jadi. Meski demikian lumayan puas jalan-jalan di Sabang 🙂 Hal menarik di Sabang dan Banda Aceh 1. Sertifkat 0 km Aku tahu akan mendapatkan sertifikat 0 dari lama, saking pengennya sertifikat ini kami bela-belain ngebut ke Monumen Km 0 eh ternyata dapat sertifikat ini di Kota Sabang itupun bayar. Karena aku kira gratis pas tiba di Monumen Km 0 terus dikasih. Ternyata tidak, untuk mendapatkan sertifkat ternyata bayar Ngurusnya juga harus di Anjungan bukan di Kantor Pariwisata Banda Aceh. Aku dan adikku sempat mencoba membeli di Kota Sabang di fotocopy eh ternyata tidak ada harus ke Dinas katanya. Untungnya kami mendapatkannya, lumana kenang-kenangan dari Sabang 🙂 Sertifikat 0 km 2. Bertemu dengan teman Blogger Banda Aceh Blogger Meet Up Hal yang aku suka lagi di Banda Aceh itu bertemu dengan teman blogger yaitu Kak Yudi, Kak Wulan dan Kak Dicko. Kami bertemu di Lauser Coffe, Banda Aceh dan lepas rindu hehe . Khusus Kak Yudi baru pertama jumpa dan beliaulah yang menyarankan termpat bertemu. Kulineran selama di Banda Aceh dan Sabang 1. Mie Aceh MIe Aceh Kalau dibilang perjalananku dengan adikku lebih kepada wisata kuliner Aceh. Asli kami makan Mie Aceh sepuasnya selama di Aceh bahkan Mie Aceh di pinggir jalan rasanya enak banget. Harganya juga variatif mulai dari 2. Nasi Gurih dan Kopi Aceh Adikku makan Nasi Gurih dan Kopi Aceh Nasi gurih merupakan kuliner khas Banda Aceh. Hari pertama kami langsung mencoba nasi gurih berkat saran teman CS Banda Aceh, kami juga mencoba teh tarik dan kopi. Asli enak dan murah meriah. 3. Sate Gurita Pas makan sate gurita agak “zonk” karena harganya itu seporsi dengan jumlah 5 tusuk saja. Aku dan adikku mencoba sate gurita dengan penginapan kami. Untung satenya enak. 4. Martabak Telur Aceh Martabak Telur Aceh Martabak Telur Aceh patut dicoba juga harganya Semacam martabak telur, adikku makan pas di Sabang tak jauh dari penginapan kami. 5. Rujak Sabang Rujak Aceh Pas di Km 0, aku dan adikku tergiur makan rujak Sabang dengan harga Rasanyaa lumayan meski porsinya sangat sedikit hiks . Rincian Biaya Backpackeran ke Banda Aceh dan Sabang dari Medan Rincian Biaya Hari Pertama di Medan, 27 Juli 2018 2100-0900 Perjalanan darat Medan-Banda Aceh orang dengan bis Kurnia Total Biaya pengeluaran di hari pertama orang Sabang Rincian Biaya Hari kedua di Banda Aceh, 28 Juli 2018 0900-0915 Perjalanan dari terminal bis Banda Aceh di Jl. Dr. Mohammad Hasan, Batoh Banda Aceh ke Check Yukee dengan Grab 0915-1000 Makan pagi di Check Yukee 2 orang 1000-1100 ke Masjid Bauturrahman 1100-1200 ke Pelabuhan Ulee Iheue di Jalan Sabang, Ulee Lheue, Ulee Lheue, Meuraxa, Kota Banda Aceh diantar host CS Banda Aceh 1200-1400 Perjalanan Banda Aceh ke Sabang dengan kapal lambat dengan harga tiket penyebarangan orang 1400-1500 Sewa motor di Pelabuhan Balohan Sabang 24 jam, isi bensin 1500-1600 Perjalanan Pelabuhan Balohan ke Kota Sabang, harga menginap di Hotel Kartika orang 1600-1700 Perjalanan dari Sabang kota ke KM 0, makan rujak di km 0 2 orang 1700-1800 Perjalanan dari KM 0 ke Kota Sabang. Ke Pantai Iboih. Makan Mie Aceh 2 orang 1800-2000 ke Penginapan 2000-2100 Makan Sate Gurita Total Biaya pengeluaran di hari kedua Sabang dan Banda Aceh 2 orang Tempat wisata yang dikunjungi di Banda Aceh dan Sabang Masjid Baiturrahman Banda Aceh, Km 0 Sabang, Pantai Iboih Sabang Rincian Biaya Hari ketiga di Sabang, 29 Juli 2018 0900-1000 Sarapan nasi gurih orang, makan mie aceh 1000-1100 ke Sumur Tiga, ke Lubang Jepang, beli sertifikat KM 0 2orang 1100-1200 ke Lubang Jepang 1200-1400 Makan Mie Aceh kapal cepat Sabang-Banda Aceh 1400-1500 Sabang ke Banda Aceh 1500-1600 Pelabuhan ke Museum Tsunami 1600-1700 ke Terminal Bis Banda Aceh-Medan 2 orang 1700-2000 Dari Terminal ke ke Coffe Lauser, bertemu dengan Kak Yudi, Dicko dan Wulan blogger Aceh. Minum Kopi 2000-2100 Ke terminal Bis Banda Aceh 2100-0900 Perjalanan Banda Aceh- Medan dengan Bis Total Biaya pengeluaran di hari ketiga Sabang dan Banda Aceh / 2 orang Tempat wisata yang dikunjungi di Banda Aceh dan Sabang Lubang Jepang, Pantai Sumur Tiga, Tugu km 0, Museum Tsunami Total biaya Backpacker ke Sabang dari Medan Rp1,365,000/2 orang via darat. Sabang Backpackeran ke Sabang dengan adikku merupakan suatu kebahagian, bahagia bisa jalan dengan adik sendiri serta impian wisata dapat tercapai. Horee aku sekarang tidak malu jadi orang Sumetera karena sudah berada di 0 km Indonesia 🙂 Salam Winny
- Mengunjungi tempat wisata sejarah bisa menjadi salah satu kegiatan saat liburan sekolah. Selain rekreasi, kamu bisa menambah wawasan di luar bangku sekolah. Jika kamu berada di Medan, Sumatera Utara, ada sejumlah tempat wisata sejarah di Medan yang bisa dikunjungi saat liburan juga Pos Bloc Medan, Pusat Kesenian dan Kuliner di Gedung Bekas Kantor Pos Istana Maimun, Tempat Ngabuburit di Medan yang Cocok untuk Keluarga Tempat wisata sejarah di Medan Berikut tempat wisata sejarah di Medan untuk liburan sekolah. 1. Warenhuis LEANDHA ROSYANTI Warenhuis, supermarket pertama di Kota Medan yang dibangun masa kolonial Belanda, Rabu 7/8/2019 Warenhuis merupakan sebuah bangunan gedung peninggalan kolonial Belanda yang berlokasi di Jalan Jalan Hindu, Kelurahan Kesawan, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan. Melansir dari Tribun Medan, gedung ini dulunya merupakan supermarket pertama di Kota Medan yang dibangun masa kolonial Belanda. Warenhuis terdiri dari dua lantai dilengkapi dengan pilar-pilar kokoh serta bunker untuk gudang barang. Pada dinding gedung terdapat tulisan “Mulai dibangun pada 1916 oleh arsitek berkebangsaan Jerman G Bos dan diresmikan pada 1919 oleh Wali Kota Medan pertama Daniel Baron Mackay”. Gedung berusia lebih dari 103 tahun tersebut, sudah ditetapkan sebagai cagar budaya dan dikelola oleh Pemerintah Kota Medan. Dalam perjalanannya, Warenhuis pernah terlantar, terbakar, hingga menjadi rebutan sejumlah pihak. Oleh sebab itu, terdapat sisa-sisa kebakaran di area gedung. 2. Istana Maimun SHUTTERSTOCK/AKHMAD DODY FIRMANSYAH Istana Maimun di Medan. Tempat bersejarah di Medan ini merupakan salah satu ikon wisata Kota Medan. Sejarah Istana Maimun berkaitan dengan Kerajaan Deli yang dipimpin Sultan Al Rasyid Perkasa Alamsyah, seperti dikutip dari laman Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Utara. Istana yang dibangun pada 1988 ini, dirancang oleh arsitektur Theodoor van Erp yang merupakan tentara Hindia Belanda. Desain bangunan Istana Maimum cukup unik karena perpaduan antara Indonesia, Persia, dan Eropa. Nuansa Melayu dan Islam jelas terlihat di bangunan yang terletak di Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Medan Maimun ini. Nama Maimun diambil dari nama permaisuri sultan yang bernama Siti Maimunah. Istana ini adalah lambang cinta sultan kepada permaisurinya, seperti dikutip dari 26/6/2022.3. Masjid Raya Al Mashun Agmasari Masjid Raya Al Mashun di Medan, Sumatera Utara. Wisata sejarah peninggalan Kesultanan Deli lainnya adalah Masjid Raya Al Mashun. Lokasinya tidak jauh dari Istana Maimun. Oleh sebab itu, selain menjadi tempat ibadah, Masjid Raya Al Mashun merupakan salah satu wisata sejarah di Medan. Masjid ini dibangun pada 1906, seperti dikutip dari Jakarta Islamic Center. Gaya arsitektur Masjid Al Mashun menggabungkan corak Timur Tengah, India, hingga Spanyol. Bangunan Masjid Raya Al Mashun berbentuk segi delapan dengan bangunan sayap di bagian selatan, timur, utara, dan barat. Baca juga 10 Tempat Wisata Medan yang Wajib Dikunjungi, Budaya hingga Kuliner 6 Wisata Budaya Medan, Ada Istana hingga Pecinan 4. Tjong A Fie Mansion SHUTTERSTOCK/Ibenk_88 Sebuah sudut Tjong A Fie Mansion atau Rumah Tjong A Fie di Medan. Tjong A Fie Mansion adalah wisata sejarah di Medan yang terkenal. Jika kamu mencari wisata sejarah di Medan, jangan lupa berkunjung ke destinasi ini. Melansir laman resminya, Tjong A Fie Mansion merupakan kediaman Tjong A Fie, seorang seorang saudagar dan filantropis asal China. Sosoknya dikenal karena membangun pertokoan sepanjang Jalan Kesawan sekarang Jalan Ahmad Yani dan berperan dalam membangkitkan perekonomian di kota Medan, seperti dikutip dari 7/6/2022. Bangunan Tjong A Fie Mansion terdiri dari dua lantai dengan 35 kamar seperti dikutip dari laman resminya. Bangunan yang dibangun pada 1895 ini, telah diakui sebagai bangunan warisan budaya dan museum. Gaya arsitektur Tjong A Fie Mansion memiliki pengaruh China, Melayu, dan Art Deco. Wisata budaya dan sejarah seluas meter persegi ini berada di Jalan Ahmad Yani Nomor 105, di Kesawan, Kota Medan. 5. Kebun Bunga Tjong Yong Hian Taman ini merupakan peninggalan Tjong Yong Hian, dulunya seorang pengusaha berpengaruh di Kota Medan. Tjong Yong Hian adalah kakak dari Tjong A Fie, seperti dikutip dari 9/4/2020. Pengunjung bisa menyaksikan taman bunga tertata rapi berhias ornamen di obyek wisata ini. Terdapat kolam teratai di tengah taman yang menambah pesona Kebun Bunga Tjong Yong Hian. Taman ini cocok untuk begron foto Instagramable. Lokasinya berada di dekat pusat Kota Medan. Hanya berjarak sekitar 1 km, atau dapat ditempuh dalam waktu sekitar 5 menit berkendara.